Kamis, 24 Juli 2014

Kacang Rebus Pasar Kasin

Seorang nenek yg sudah renta namun tak patah semangat berjualan. Nenek ini berjualan tak jauh dari tempat saya dan istri biasa membeli sate. Sebuah pemandangan yg menarik rasa iba terdalam di hati, seolah saya melihat almarhum nenek saya sendiri.
Membawa keranjang bambu, beralas daun, ditemani lilin, nenek ini duduk dgn sabar di tepi jalan, menunggu orang membeli kacang rebusnya. Penerangan yg tak seberapa itu membuatnya nyaris tak terlihat orang. Lalu lalang kendaraan yg begitu ramai seolah tiada yg menyadarinya. Berangkat berjalan dari Ngaglik tiap sore , beliau seolah tiada putus harapan hingga menjelang malam. Padahal belum tentu sehari kacang rebusnya laku. Belum lagi lidah2 jaman sekarang tak terlalu akrab dgn jajanan rebus semacam ini.
Saya menyukai fakta bahwa nenek ini berjualan dgn integritas tinggi. Kacang yg dijualnya selalu dan selalu merupakan kacang pilihan , dari jenis yg terbaik dan direbus dgn baik pula. Belum pernah sekalipun saya membeli kemudian kecewa saat menikmatinya. 
Sebelum jaman berakhir, dan yg semacam ini semakin punah, saya sudah memutuskan akan selalu menjadi  pelanggan setianya
Jika melewati pasar kasin - ir rais - mergan tanjung, anda bisa menemuinya namun janganlah tunjukkan secara nyata rasa kasihan anda. Belilah dgn hormat meski itu cuma sebungkus kacang , karena anda membeli kacang rebus dgn mutu terbaik, saya jamin itu. Dan tunjukkan hormat anda kepada penjualnya yg masih berdedikasi meski keriput dan uzur itu menyertainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar